Nono Sampono - Biodata Tokoh, Profile dan Karir

Letnan Jenderal (Marinir) Purn Nono Sampono lahir di Bangkalan, Madura pada 1 Maret 1953. Istri dari Norma Riana ini menempuh pendidikan SD, SMP dan SMA Xaverius Ambon, Maluku. Setelah itu Nono masuk Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada 1976.

Sebagian besar kerirnya dihabiskan di dunia militer. Sejumlah jabatan penting pun pernah dijabat ayah dari Agustini Moerdiana, Taufik Bagus Moerdianto, dan Sheila Destaria Moerdianti ini. Di antaranya Komandan Korps Marinir, Komandan Paspampres, Gubernur Akademi Angkatan Laut, Inspektur Jenderal TNI AL dan Komandan Jenderal Akademi TNI.

Ihwal niatnya maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Nono berencana menggunakan kendaraan parpol. PDI Perjuangan meupakan parpol yang kemungkinan digunakan Nono, mengingat manta Ketua Pengurus Besar Persatuan Tinju Nasional (Pertina) ini memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dimana Nono pernah menjadi ajudan saat Megawati selama 3,5 tahun menjabat sebagai Presiden.

Visi dan misi Nono maju sebagai calon DKI 1 adalah membangun Ibukota menjadi lebih baik: lebih maju, lebih tertib, lebih aman, dan damai. Untuk tujuan ini Nono fokus pada persoalan pokok Jakarta yakni macet banjir, penumpukan sampah, kemiskinan warga, keamanan, dan pertahanan Jakarta sebagai kota metropolitan, serta berbagai ancaman budaya asing.

Ada 7 hal utama yang akan dilakukan Sarjana perikanan, Magister kelautan
ini untuk membenahi Jakarta:

1. Masalah kemacetan: pengadaan monorail, MRT, penggiliran kendaraan pribadi berdasarkan warna atau plat nomor, serta penerapan pajak progresif. Dilakukan sebuah revolusi sistem transportasi yang berbasis massal dengan meningkatkan jumlah angkutan massal yang nyaman dan aman

2. Banjir: Pengendalian pemukiman seperti pembatasan pembangunan apartemen, ada resapan air yang cukup seperti taman kota atau hutan kota

3. Tata Lingkungan

4. Kemajemukan masyarakat: Diperlukan jaminan keamanan di Jakarta agar mencegah bentrokan yang melibatkan multi etnis. Dan juga diaktifkannya kembali metode Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dalam menciptakan keamanan di Jakarta melalui metode pengawasan di skala terkecil yang melibatkan partisipasi masyarakat secara efektif.

5. Kamtibmas: bekal pendidikan OJT anti teror saat berdinas militer menjadi dasar dalam menjaga keamanan ibukota dari serangan teror. Selain itu masalah kesempatan dan peluang kerja yang terbatas membuat penggangguran sebagai embrio terjadinya gangguan keamanan sehingga perlu dilakukan gerakan pro UKM yang bisa memberikan kesempatan kerja secara terbuka kepada para pemuda serta pendidikan dengan bekerjasama dengan perusahan besar sebagai bagian dari program CSR
6. Pemukiman

7. Sampah

8. Seorang pemimpin DKI Jakarta yang ideal menurut Nono, adalah harus visioner dan berpikir jauh maju ke depan, yang ia putuskan harus bisa berdampak positif bagi anak maupun cucu warga DKI. Artinya harus memiliki langkah-langkah terukur, terencana, tegas berkesinambungan dan komprehensif
(ahm)

Okezone